Kamis, 30 Mei 2013

Ulang Tahunmu dan Kita

Kita dipertemukan karena sebuah reality show Korea. Berawal dari saling balas mention di twitter hingga saling tukar pin BBM. Entah siapa dulu yang mulai, sejak saat itu tak henti-hentinya kita mengirim pesan singkat. Saling mengingatkan hal-hal sepele yang bahkan tanpa diingatkan pun pasti tak lupa dilakukan.

Hingga pada tanggal 23 Februari 2013, tahu-tahu ada kiriman setangkai bunga mawar merah darimu. Tak hanya bunganya, pipiku pun ikut merah menerimanya. Sepele memang, tapi aku begitu tersentuh dengan perlakuanmu. Iya, kamu romantis. Belum berjumpa saja kamu sudah pandai mengambil hatiku.

Tak terasa, dua minggu lagi hari ulang tahunmu. Dengan perasaan was-was aku menanyakan hadiah apa yang kamu inginkan di hari bahagia itu. Seakan tahu kelemahanku dimana, dengan polos kamu menjawab, "Aku ingin dimasakin nasi goreng buatan kamu."

Aku terdiam. Ya Tuhan, dia kenapa harus meminta hal yang rasanya sulit aku lakukan? Batinku. Memasak nasi saja aku masih sering kebanyakan air, lalu apa yang terjadi jika aku bikin nasi goreng? Aku memang payah.

Sejak mendengar permintaan dia waktu itu, aku segera searching resep nasi goreng. Sesuatu hal yang tidak pernah kulakukan. Tidak hanya searching di internet, aku juga menanyakan ini-itu mengenai nasi goreng ke teman-teman, yang selalu disambut tawa oleh mereka. Sial, batinku.

Akhirnya 9 Maret 2013 pun tiba juga. Dengan penuh percaya diri dan berani aku membuat nasi goreng. Bumbu ini-itu aku masukan. Bahan-bahan tak lupa aku campur. Setelah kurang lebih dua jam berkutat di dapur, jadilah itu 'nasi goreng ala gue'. Anehnya setelah kuperhatikan, nasi itu telah aku bentuk menggunakan cetakan berbentuk hati, dengan mentimun dan tomat diatasnya. Tak lupa keduanya kubentuk seperti emoticon senyum. Rasanya pun juga tidak terlalu buruk, batinku percaya diri.

Jam 19.00 tepat kamu menjemput. Kamu membawaku ke sebuah rumah makan. Dengan posisi duduk yang berhadapan, mulailah kukeluarkan nasi goreng itu. Namun kamu menahan tanganku.

"Ada yang ingin kubicarakan dulu." Katamu waktu itu.

Kuperhatikan gelagatmu. Aku menunggu. Semenit.. dua menit, tak jua kamu bicara. Kita hanya saling bertatapan mencoba berkomunikasi melalui mata. Sungguh kamu membuatku penasaran.

"Aku nyaman sama kamu. Aku sayang kamu. Kita pacaran yuk?"

Akhirnya keluar suara juga dari mulut kamu, batinku. Namun yang keluar dari mulutku justru tawa. Iya, aku lega atas apa yang menjadi pertanyaanmu, sekaligus bahagia. Dan sekarang giliran aku yang terdiram. Sorot matanya seakan  menelanjangiku menuntut jawaban.

Mulutku masih saja terdiam. Dia jengah. Akhirnya dia mengeluarkan sesuatu dari balik jaketnya. Dan lagi-lagi setangkai mawar merah.

"Begini saja. Jika jawabnya iya, kamu ambil mawar ini. Tapi jika sebaliknya, kamu buang mawarnya."

Ah, kamu memang mengerti aku tak pandai berkata-kata, batinku. Akhirnya dengan tegas aku ambil mawarnya.

"Oke, yuk kita pacaran!" Jawabku penuh ceria.

Minggu, 24 Maret 2013

Postingan Pertama! :)

Hai. Entahlah ini udah blog yg ke berapa kalinya. Iya, ini dikarenakan saya yang harus mahir move on, termasuk dalam jejaring media. Muehehe. Oke, segini dulu aja postingan pertama! :)